BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Anak usia dini adalah anak yang memiliki perkembangan otak
yang melaju sangat pesat. Pada masa ini anak disebut dengan masa golden age
yang artinya umur atau masa emas. Pada saat ini, anak menyerap pembelajaran
dari lingkungannya dan menjadikannya pengalaman yang akan diungkapkan kembali dengan
cara yang mereka pahami.
Pada masa emas ini, salah satu kemampuan anak yang paling
berkembang pesat adalah kemapuan berbahasa. Dimana kemampuan ini juga berkaitan
erat dalam perkembangan kognitif anak. Untuk itu dikembangkanlah metode-metode
pengembangan bahasa yang mampu menunjang perkemabangan bahasa anak dan salah
satunya adalah metode karya wisata.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode karya wisata
2. Apa manfaata metode karya wisatapada
taman kanak-kanak
3. Apa peran karya wisata dalam
pengembangan bahasa anak
4. Bagaimanakah rancangan pengembangan
bahasa anak melalui metode karya wisata.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN MANFAAT METODE KARYA WISATA BAGI ANAK TK
1. Pengertian
metode karya wisata
Moeslichatoen
(1999;dalam Nurbiana Dheni) menuliskan bahwa karyawisata merupakan salah satu
metode pembelajaran di Taman Kanak-Kanak yang dilaksanakan dengan cara
mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. Pengamatan
itu diperoleh melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran,
pengecapan, pembauan, dan perabaan.
Selanjutnya
Moeslichaton (1999) menyatakan bahwa hasil informasi yang didapat anak melalui penglihatan
mata antara lain adalah kesan pengamatan (presepsi penglihatan) seperti bentuk,
warna, dan ukuran. Misalnya, anak dapat mengetahui dan belajar bahwa:
1.
Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang
dapat dilihat dan dideskripsikan.
2.
Benda-benda itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaannya.
Misalnya dalam hal warna, bentuk dan ukurannya.
3.
Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan sifat yang dimiliki ke dalam satu kelompok.
Selanjutnya, indra pembauan pada
hidung memberikan informasi mengenai bermacam bau benda dan gas. Bau yang dapat
diketahui anak antara lain adalah bau harum, busuk, amis, menyengat dan
sebagainya. Dari presepsi pembauan ini anak akan belajar bahwa:
1.
Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang dapat
dicium dan dideskripsikan sifat baunya. Misalnya bunga melati berbau harum yang
lembut. Sedangkan bunga sedapa malam berbau harum yang lebih kuat atau
menyengat.
2. Benda-benda
itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan baunya. Misalnya Ani
dan Ana sama-sama berbau harum.
3. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan bau yang dimilikinya ke dalam satu kelompok. Misalnya berbagai jenis
ikan dapat digolongkan dalam kelompok berbau amis.
Indra pendengaran yang ada pada telinga member informasi
tentang berbagai suara, misalnya suara burung berkicau, suara ibu memarahi
anaknya, suara tertawa anak-anak, atau suara mobil membunyikan klaksonnya.
Presepsi auditif tersebut membantu anak belajar bahwa:
1.
Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang
dapat didengar dan dideskripsikan
2.
Benda-benda itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan
suaranya. Misalnya anjing menggonggong dan kucing mengeong. Suara anjing lebig
keras daripada suara kucing.
3.
Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan suara yang dimiliki. Misalnya si Adi, si Ana dan si Anis am-sama
mempunyai suara anak kecil karena umur mereka hamper sama.
Demikian pula dengan fungsi indra pengecap yang ada pada
lidah. Indra pengecapan memberikan informasi tentang berbagai rasa, misalnya
rasa pahit, manis, asin, asam, pedas dan sebagainya. Persepsi pengecapan
tersebut membantu anak belajar bahwa:
1.
Setiap benda, tunbuh-tunbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang
dapat dirasakan dan dideskripsikan.
2.
Benda-benda itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan rasanya.
Misalnya rasa jeruk nipis asam, sedangkan pisang manis.
3.
Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan rasa yang dimiliki. Misalnya rasa pisang yang masak manis, sedangkan
rasa pisang yang belum matang belum manis.
Terakhir, indra perabaan yang ada pada kulit memberikan
informasi tentang berbagai rasa yang diperoleh melalui perabaan, misalnya rasa
dingin, panas, kasar, halus, keras dan lembut. Dari pengamatan melalui perabaan
tersebut anak belajar bahwa:
1.
Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang
dapat diraba dan dideskripsikan.
2.
Benda-benda itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat
hasil perabaannya. Misalnya bulu kucing lebih lembut dari pada bulu burung
merpati.
3.
Setiap benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan sifat hasil perabaan yang dimiliknya. Misalnya kesamaan sifat kasar
atau lembut, panas atau dingin.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui
karyawisata anak mendapat kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan yang
menarik perhatiannya, rasa ingin tahunya dan mengadakan pengamatan serta kajian
terhadap fakta yang dihadapinya secara langsung. Karyawisata juga dapat member
kesempatan kepada anak-anak Taman Kanak-kanak untuk menggunakan seluruh panca
inderanya.
B. Manfaat
metode karya wisata bagi pengembangan bahasa anak TK
Menurut
Moeslichatoen (1999). Karyawisata merupakan metode yang dapat menumbuhkan minat
anak Taman Kanak-Kanak untuk mengenal dan belajar mengenai sesuatu hal yang
nyata. Misalnya, untuk menumbuhkan minat tentang dunia binatang, anak dapat
dibawa berkaryawisata ke kebun binatang. Saat karyawisata, anak juga perlu
diarahkan untuk mengamati tingkah laku binatang-binatang yang ada di kebun
binatang. Dengan mengamati bermacam-macam binatang tersebut anak dapat
diajarkan untuk mengamati lebih lanjut binatang yang menarik perhatiannya.
Melalui karyawisata ke kebun binatang tersebut pula anak Taman Kanak-kanak
perlu juga diarahkan agar mempunyai minat untuk menyayangi binatang dengan
merawat dan memelihara dengan menjaga kebersihan hewan peliharaan serta
kebersihan kandangnya. Selanjutnya Moeslichatoen (1999) menguraikan bahwa beberapa
hal yang mungkin dilakukan anak setelah mengamati berbagai hal benda adalah:
1. Anak berusaha mempertajam
kesan pengamatannya sehingga memperjelas pengertian tentang sesuatu hal.
Misalnya, setelah anak-anak di ajak ke kebun binatang, mereka lebih memahami
berbagai jenis, ukuran, dan suara binatang. Atau di ajak ke kantor pos anak
akan menjadi paham tentang tukang pos, surat, amplop dan sebagainya. Pemahaman
merupakan penguatan bagi anak untuk mempelajari sesuatu hal atau benda lebih
lanjut.
2. Anak berusaha untuk
memproduksi hal-hal yang telah diamatinya. Reproduksi lebih mudah
dikomunikasikan kepada guru atau anak lain dibandingkan bila dikemukakan
melalui kata-kata.
- Peranan Karyawisata untuk Pengembangan Bahasa Anak
Taman Kanak-kanak dan Rancangan Pelaksanaan Metode Karyawisata.
A. Peranan karya wisata untuk
pengembangan bahsa anak TK
Bahasa adalah kunci untuk berkomunikasi
dengan lingkungannya. Pada masa peka belajar ini, anak-anak usia Taman
Kanak-kanak perlu mengembangkan kemampuan berbahasanya agar mereka dapat saling
berinteraksi dengan dunia di sekelilingnya. Terdapat perbedaan antara kemampuan
berbicara dan berbahasa. Dalam buku Seri ayah Bunda (2002) dikatakan bahwa
kemampuan berbahasa meliputi segala bentuk komunikasi lisan, tuliasan, bahasa
isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau seni. Sementara kemampuan berbicara
adalah kemampuan berbahasa lisan yang merupakan bentuk paling efektif dalam
berkomunikasi, juga paling penting dan paling banyak digunakan. Kebutuhan untuk
terampil berbicara atau berkomunikasi bagi seorang anak merupakan kebutuhan
anak tersebut untuk menjadi anggota kelompok sosial. Mengingat betapa
pentingnya kemampuan berbahasa ini bagi seorang anak, maka di lembaga
pendidikan Taman Kanak-kanak, pengembangan kemampuan berbahasa tersebut menjadi
tanggung jawab seorang pendidik atau guru Taman Kanak-kanak. Saat mengajar anak
Taman Kanak-kanak beberapa hal yang harus diingat guru adalah menggunakan alat
peraga, mengajak kea lam, sekali membiarkan anak bermain sendiri. Selain itu,
guru harus pula memilih dan menggunakan serangkaian metode pembelajaran
tertentu yang dapat merangsang perkembangan kemampuan berbahasa anak secara
optimal. Metode karyawisata dapat digunakan guru untuk mengembangkan berbagai
aspek perkembangan anak seperti perkembangan bahasa karena dilakukan di luar
kelas, di alam terbuka dan digunakan untuk mengenal lingkungan sekitarnya, yang
dapat pula menjadi sumber belajar anak. Anak-anak dapat diajak untuk
berkaryawisata ke tepi pantai, atau ke kebun binatang, atau ke tempat lain yang
sesuai dengan perkembangannya.
D. Rancangan
pelaksanaan karya wisata
Contoh
rancangan karyawisata untuk pengembangan
kemampuan berbahasa yang dikembangankan mengikuti petunjuk yang
diberikan oleh Moeslichatoen (1999).
A.
Rancangan
kegiatan karyawisata oleh guru meliputi kegiatan:
©
Menetapkan
sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang dipilih. Ada empat sasaran karyawisata , dunia
binatang, tanaman, kerja dan kehidupan manusia.
©
Mengadakan
hubungan dan pengenalan medan sasaran karyawisata guru harus benar – benar
mengenal sasaran karyawisata yang sudah ditetapkan. Sebelum membawa anak Taman
Kanak – kanak kesasaran karyawisata, terlebih dahulu guru harus mendatangi
lokasi karyawisata untuk mendapatkan informasi langsung dan mengamati secara
khusus aspek – aspek perkembangan bahasa yang dapat dikembangakan dilokasi
tersebut
©
Merumuskan
program kegiatan pengembangan kemampuan berbahasa anak melalui karyawisata
dengan merencanakan hal – hal berikut
1. Guru menetapkan tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang akan dicapai anak dengan karyawisata ini. Kompetensi dapat
diambil dari GBPKB TK 1994 atau yang berlandaskan Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan karyawisata tersebut harus sesuai dengan kondisi anak Taman kanak
– kanak
3. Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan
karyawisata
4. Kendaraan untuk ke lokasi
karyawisata
5. Makanan dan tanda pengenal anak
6. Antisipasi kemungkinan bahaya atau
hambatan yang terjadi selama karyawisata.
© Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
Untuk merancang karyawisata yang baik maka
guru harus menyusun segala alat dan bahan
yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak .
© Menetapkan tata tertib
Tanpa adanya tata tertib yang baik kegiatan
karyawisata tak akan berlangsung dengan baik. Oleh sebab itu, anak – anak perlu
dikenalkan dan ditetapkan tata tertib khusus untuk mengendalikan mereka dan
membuat mereka belajar mengenai kedisplinan dan aturan kelompok
© Menyampaikan surat atau permintaan
izin dan partisipasi dari orang tua
Guru harus
menyampaikan rencana karyawisata kepada orang tua agar mereka memberikan izin
dan membantu atau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
© Persiapan guru di kelas
Sebelum
kegiatan karyawisata maka guru perlu menginformasikan kepada anak – anak apa
saja yang dapat mereka lihat dan pelajari dilokasi karyawisata agar setelah
sampai ke lokasi wisata anak – anak mengerti apa yang harus mereka lakukan.
Guru juga
perlu membimbing anak agar mereka menyiapkan diri dan menyiapkan bekal yang
perlu dibawa mereka. Guru juga perlu mengajarkan tata tertib yang harus
dipatuhi anak – anak di kebun binatang , supaya anak – anak tidak ada yang
hilang atau tersesat, atau membuat keributan di lokasi wisata.
B.
Rancangan
pelaksanaan karyawisata oleh guru akan meliputi hal – hal berikut:
a. Memperhatikan sekali
lagi bahan dan peralatan yang akan dibawa dalam melaksanakan karyawisata sesuai
dengan yang telah dirancang guru
b. Menyiapkan kegiatan
pembelajaran dan langkah – langkah yang akan dilakukan setelah tiba di lokasi
karyawisata.
c. Menyiapkan kegiatan
apa saja yang akan dilakukan di kendaraan menuju ke lokasi karyawisata
d. Jangan lupa untuk berdoa
sebelum berangkat karyawisata agar semua selamat dan kegiatan berjalan baik
3.
Rancangan penilaian karyawisata oleh guru meliputi hal – hal berikut:
a. Menetapkan alat,
waktu dan cara penilaian untuk menilai kemampuan berbahasa anak sesuai
kompetensi yang telah direncanakan guru
b. Menyiapkan format laporan
hasil kegiatan karyawisata dan menginformasikan langkah tindak lanjutnya
C.
Contoh
rancangan kegiatan untuk pengembangan kemampuan bahasa anak taman kanak-kanak
Contoh pelaksanaan kegiatan pengembangan bahasa anak Taman
kanak –kanak yang dapat dilakukan di tempat karyawisata seperti di kebun
binatang. Contoh diambil dari Satibi dan wulansari (2004)
Tema : Binatang
Subtema :Ciri – ciri binatang
TK : B / semester I
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indicator
|
Anak
mampu berkomunikasi secara lisan, memperkaya pembendaraan kosakata dan
menulis dengan symbol – symbol yang
melambangkannya
(KLK2)
|
Anak
dapat membaca gambar ( pra
membaca)
KLK 2
|
Mengurutkan dan
menceritakan gambar berseri
|
Metode
atau teknik : karyawisata
Bercerita dengan alat (
gambar berseri)
Bernyanyi
Tanya jawab
Kegiatan
belajar mengajar (KBM)
1.
Guru mengkondisikan anak –anak agar mau menceritakan gambar berseri
2.
Anak memperhatikan petunjuk guru tentang gambar yang telah disediakan
3.
Guru meminta anak secara klasikal menceritakan isi gambar tersebut
4.
Guru mempersilakan anak yang berani bercerita tentang gambar tersebut
5.
Guru memberikan penguatan seketika atas keberanian anak bercerita
6.
Guru memberikan kesempatan yang sama untuk kedua kalinya kepada anak yang lain
secara bergiliran
7.
Guru meminta umpan balik penilaian anak – anak atas alur cerita yang disampikan
oleh anak yang berani maju kedepan teman – temannya
8.
Guru memberikan penguatan (pujian bagi seluruh anak dengan tepuk tangan bersama
dan lain – lain)
9.
Guru menjelaskan isi dari gambar seri dengan menghargai pendapat anak – anak
yang telah bercerita sebelumnya
10.
Guru memberikan hadiah untuk semua anak dengan memberikan sebuah lagu tentang
ciptaan Tuhan
Media
Pendukung
1.
Gambar seri “ tema binatang”
2.
Lagu “ kelinciku “ dapat dikarang sendiri atau oleh orang lain
Target
kompetensi
1.
Anak dapat memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasannya
2.
Abak dapat membaca isi gambar yang telah disiapkan guru
3.
Anak memiliki kemampuan merangkai kata – kata kalimat secara lisan
BAB
III
PENTUP
A.
Kesimpulan
Bagi
anak TK karya wisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi,
memperoleh informasi/mengkaji segala sesuatu secara langsung (Hildebrand,
1986). Karya wisata juga berarti membawa anak TK ke obyek-obyek tertentu
sebagai pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak mungkin
diperoleh anak di dalam kelas (Welton dan Mallon 1981:414)
a. Pengertian karya wisata bagi anak Taman Kanak-Kanak
Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di Taman Kanak-Kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya dengan pengamatan yang diperoleh dari panca indra menganai bentuk, warna, ukuran dan sebagainya.
b. Manfaat karya wisata bagi anak TK
Karya wisata dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberika pengalaman menganai kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hildebrand)
c. Tujuan karya wisata bagi anak TK
Sesuai dengan kemungkinan yang diperoleh anak TK dari kegiatan karya wisata yakni menumbuhkan minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup masyarakat, maka tujuan karya wisata dapat diarahkan pada pengambangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai, yaitu aspek kognitif, bahasa, emosi, kreativitas dan kehidupan bermasyarakat serta penghargaan pada karya dan jasa orang lain.
d. Sasaran karya wisata
Dunia binatang, dunia tanaman, dunia kerja, kehidupan manusia, misal di kota, desa, pesisir, pegunungan.
e. Rancangan karya wisata
1) Rancangan persiapan karya wisata oleh guru
- Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang dipilih, misal tema binatang.
- Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karya wisata, guru harus mengenal betul sasaran yang akan dituju.
- Merumuskan program kegiatan melalui karya wisata, yaitu a) tujuan pendidikan yang ingin dicapai, b) keseusian karya wisata, c) banyaknya waktu yang harus disesuaikan, d) biaya yang dibutuhkan, e) antisipasi bahaya yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya.
- Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk karya wisata seperti: kamera, pluit, tali bekal dan lain-lain.
- Menetapkan tata tertib karya wisata, misal kapan harus berkumpul, makan dan sebagainya. - Permintaan idzin dan partisipasi orang tua.
- Persiapan guru dikelas.
2) Rancangan pelaksanaan kegiatan karya wisata
Yaitu merupakan kegiatan penyiapan akhir bahan dan peralatan yang harus dibawa dalam melaksanakan karya wisata.
3) Rancangan penilaian karya wisata
Apabila karya wisata telah dilaksanakan, perlu adanya penilaian untuk mengetahui, keberhasilan sebagaimana tujuan pendidikan TK.
a. Pengertian karya wisata bagi anak Taman Kanak-Kanak
Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di Taman Kanak-Kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya dengan pengamatan yang diperoleh dari panca indra menganai bentuk, warna, ukuran dan sebagainya.
b. Manfaat karya wisata bagi anak TK
Karya wisata dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberika pengalaman menganai kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hildebrand)
c. Tujuan karya wisata bagi anak TK
Sesuai dengan kemungkinan yang diperoleh anak TK dari kegiatan karya wisata yakni menumbuhkan minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup masyarakat, maka tujuan karya wisata dapat diarahkan pada pengambangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai, yaitu aspek kognitif, bahasa, emosi, kreativitas dan kehidupan bermasyarakat serta penghargaan pada karya dan jasa orang lain.
d. Sasaran karya wisata
Dunia binatang, dunia tanaman, dunia kerja, kehidupan manusia, misal di kota, desa, pesisir, pegunungan.
e. Rancangan karya wisata
1) Rancangan persiapan karya wisata oleh guru
- Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang dipilih, misal tema binatang.
- Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karya wisata, guru harus mengenal betul sasaran yang akan dituju.
- Merumuskan program kegiatan melalui karya wisata, yaitu a) tujuan pendidikan yang ingin dicapai, b) keseusian karya wisata, c) banyaknya waktu yang harus disesuaikan, d) biaya yang dibutuhkan, e) antisipasi bahaya yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya.
- Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk karya wisata seperti: kamera, pluit, tali bekal dan lain-lain.
- Menetapkan tata tertib karya wisata, misal kapan harus berkumpul, makan dan sebagainya. - Permintaan idzin dan partisipasi orang tua.
- Persiapan guru dikelas.
2) Rancangan pelaksanaan kegiatan karya wisata
Yaitu merupakan kegiatan penyiapan akhir bahan dan peralatan yang harus dibawa dalam melaksanakan karya wisata.
3) Rancangan penilaian karya wisata
Apabila karya wisata telah dilaksanakan, perlu adanya penilaian untuk mengetahui, keberhasilan sebagaimana tujuan pendidikan TK.
B.
SARAN
Dalam
pengembangan anak usia dini metode karya wisata sangat bagus untuk meningkat
kan pengetahuan dan pengalaman anak. Untuk itu kami menyarankan kepada
pendidik anak usia dini agar menggunakan
metode karyawisata sebagai salah satu metode pembelajarannya agar anak tidak
bosan ketika guru hanya berbicara di depan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Dhieni, nurbiana.2005.Metode Pengembangan Bahasa.Jakarta: universitas terbuka
Moeslichatoen.1999.Metode pengajaran di taman kanak – kanak.
Jakarta: pt rineka citra
0 Response to "makalah METODE KARYA WISATA BAGI ANAK TK"
Post a Comment