Analisis Instruksional

A.    PENGERTIAN ANALISIS INSTRUKSIONAL
Pembelajaran atau instruksional adalah proses interaksi antara anak dengan lingkungan belajar, seperti guru, metode pembelajaran, media, ruang kelas, dan sumber lainnya untuk kepentingan anak didik.
Winataputra, dkk (2007: 1.18-1.1), Proses belajar-mengajar merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Istilah proses belajar-mengajar dikenal sebelum dipopulerkannya proses pembelajaran. Proses pembelajaran dipilih sebagai istilah yang menunjukkan kegiatan guru dan siswa sebagai pengganti istilah proses belajar-mengajar. Istilah pembelajaran dipopulerkan karena pembelajaran lebih tepat dipakai sebagai istilah terjadinya kegiatan belajar, karena kegiatan belajar tidak hanya terjadi di sekolah tetapi di dalam kehidupan di luar sekolah dan kegiatan belajar belum tentu timbul karena adanya kegaitan mengajar.
Dalam proses pembelajaran tersebut terdapat komponen-kompenen pembelajaran seperti:
1.      Tujuan
Tujuan pembelajaran merupakan rumusan perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar tampak pada diri siswa sebagai akibat dari perbuatan belajar yang telah dilakukan. Menurut Bloom, dkk. Tujuan pembelajaran (proses belajar-mengajar) dapat dipilah menjadi tujuan yang bersifat kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik (ketrampilan). Derajat pencapaian tujuan ini merupakan indikator kualitas pencapaian tujuan dan hasil perbuatan belajar siswa. Tujuan merupakan fokus utama dari kegiatan belajar-mengajar.
Winataputra (2007: 1.20. Menurut pasal 1 butir 6 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan istilah lainnya yang sesuai dengan kekhususannya yang juga berperan dalam pendidikan.
Hermawan, dkk (2008: 9.4) Guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan secara optimal. Untuk guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai diseminator, informator, transmitter, transformator, organizer, fasilitator, motivator, dan evaluator bagi terciptanya proses pembelajaran siswa yang dinamis dan inovatif.
2.      GURU
Pembelajaran pada haikatnya adalah proses sebab-akibat. Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses pembelajaran siswa, meskipun tidak semua belajar siswa merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai figur sentral harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan belajar siswa yang aktif, produktif, dan efesien. Guru hendaknya dalam mengajar harus memperhatikan kesiapan, tingkat kematangan, dan cara belajar siswa.

3.      SISWA
Lussy (www.lussy.blogspot) Peserta didik adalah semua individu yang menjadi audiens dalam suatu lingkup pembelajaran. Biasanya penyebutan peserta didik ini mengikuti skup/ruang lingkup dimana pembelajaran dilaksanakan, diantaranya : siswa untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, mahasiswa untuk jenjang pendidikan tinggi, dan peserta pelatihan untuk diklat. Peserta didik adalah masukan mentah (raw input) dalam sebuah proses pembelajaran yang harus dithreat agar output dan outcomesnya sesuai dengan yang dicanangkan institusi (khususnya) dan dunia pendidikan Indonesia pada umumnya.
Hermawan, dkk (2008: 9.4). Siswa sebagai peserta didik merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pencapaian tujuan banyak tergantung kepada kesiapan dan cara belajar yang dilakukan siswa. 
4.      MATERI
5.      STRATEGI PEMBELAJARAN
6.      MEDIA
7.      EVALUASI


KEGIATAN
Winataputra (2007: 1.2) Kegiatan Pembelajaran pada dasarnya mengacu pada Pendekatan Mengajar, Metode, Materi, Media.



B.     HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN PEMBELAJARAN

Digambarkan dalam sebuah bagan seperti,

Rounded Rectangle: EVALUASI PEMBELAJARAN Rounded Rectangle: MATERI
 






Rounded Rectangle: METODERounded Rectangle: MEDIA


Sebagai sebuah system masing-masing komponen membentuk sebuah integritas atau satu kesatuan yang utuh.

Masing-masing komponen aktif dan saling mempengaruhi. Misalnya dalam menentukan bahan pembelajaran maka akan merujuk pada tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan serta bagaimana materi itu disampaikan dengan strategi pembelajaran apa itu dilakukan menggunakan media yang tepat.

Dalam menentukan evaluasi pembelajaran akan merujuk pada tujuan pembelajaran, bahan yang disediakan media dan strategi pengajaran.

SUMBER:


0 Response to "Analisis Instruksional"

Post a Comment

Popular Posts

wdcfawqafwef