A. Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Yang Terencana
Dalam
GBHN, hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia dan masyarakat
Indonesia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional,
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan
nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya
serta religius.
Pembangunan yang
dilaksanankan harus bertujuan dan bertolak dari manusianya, pemabangunan yang
berakar dari peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, maka posisi
manusia jelas sebagai objek dan subjek dalam pembangunan.
Manusia sebagai objek
pembangunan sasarannya harus terarah pada pembangunan manusia itu sendiri
(rohani) seperti : kemampuan penalaran, sikap diri, social pada lingkungan dan
kemampuan berusaha. Fuad Hasan dalam Umar Tirtarhardja dkk., menyatakan
“Manusia adalah makhluk yang terentang antara potensi dengan aktualisasi”.
Manusia sebagai objek pembangunan diarahkan kepada kemampuan untuk mengelola
dan memanfaatkan lingkungan secara dinamis, kreatif dan manusiawi, usaha inilah
yang disebut pembangunan.
B. Peranan Manusia Dalam Pembangunan
Setiap pembangunan yang
diaktualisasikan melalui pendidikan selalu berurusan dengan manusia, karena
manusia yang dapat di didik dan membangun. Immanuel Kant menyatakan “Bayi bisa
menjadi manusia bila berada di tengah-tengah manusia”. Oleh karena itu
pembangunan harus diarahkan pada pembangunan manusianya sebagai satu-satunya
makhluk di bumi ini yang dikarunia potensi untuk menyempurnakan diri walaupun
tidak akan pernah tercapai.
Dr. Emil Salim (1987) menyatakan bahwa pembangunan harus didasarkan atas prinsip moral dan memuat pokok-pokok sebagai berikut:
1. Pembangunan adalah ibadah kepada Allah SWT sehingga perkembangan setiap penglihatan dan perilaku harus bersumber pada pengabdian diri kepada Allah SWT.
2. Pembangunan memuat
kegiatan mengejar kemajuan lahiriah seperti : pendidikan, kebebasan dan
keadilan.
3. Dalam melaksanakan
pembangunan manusia memiliki tanggung jawab selaku pengelola di muka bumi,
sehingga perbuatannya dapat diperhitungkan.
4. Pembangunan tertuju
pada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang memuat ciri keselarasan
hubungan antara manusia dengan masyarakat lingkungannya.
5. Pembangunan adalah
pembebasan diri manusia dari berbagai hambatan perbuatan manusia seperti
kemiskinan, ketidak tahuan, ketidak adilan, ketidak bebasan dan ketimpangan
social agar tercapai kualitas dan martabat manusia setinggi-tingginya.
C.
Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional
Beberapa
peranan pendidikan dalam Pembangunan Nasional berkenaan dengan perubahan
masyarakat, pengembangan sumber daya manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup.
1. Peranan
pendidikan dalam pembangunan pada umumnya
Peranan pendidikan terhadap pembangunan dari berbagai segi, seperti :
a. Segi sasaran Pendidikan
Peranan pendidikan terhadap pembangunan dari berbagai segi, seperti :
a. Segi sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha
sadar yang diarahkan kepada peserta didik upaya menjadi manusia yang memiliki
kepribadian kuat dan utuh seperti memilki moral yang tinggi artinya tujuan
citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang menjadi sumber
daya pembangunan secara manusiawi.
b. Lingkungan
Pendidikan
Dalam lingkungan
keluarga anak sebagai calon manusia pembangunan harus ditempa dengan baik
tentang keterampilan, etika dan moral serta nilai-nilai agama. Hal ini
merupakan landasan yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
c. Lingkungan Sekolah
Dalam pendidikan formal
(sekolah) peserta didik dibekali beberapa keterampilan dan pengetahuan sebagai
bekal untuk kemampuan kerja, bekal ini merupakan sarana penunjang pembangunan
dalam berbagai bidang.
d. Lingkungan Masyrakat
Di lingkungan
masyarakat peserta didik memperoleh bekal praktis dalam berbagai jenis
pekerjaan, khususnya bagi yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, hal ini bertalian erat dengan
perkembangan sector swasta dalam masyarakat sehingga mampu menunjang
pembangunan.
e. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan
dasar, menengah dan perguruan tinggi memberikan bekal bagi peserta didik secara
terus menerus sekaligus merupakan basis pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan system
pendidikan nasional merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan wawasan
nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
politik, social budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan.
Oleh karena itu
pembangunan tidak terbatas pada pembangunan ekonomi dan industri semata tetapi
meliputi upaya-upaya yang beragam sesuai dengan keanekaragaman masalah dan
rintangan kebutuhan suatu masyarakat.
2. Peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia
Peranan pendidikan
dalam pengembangan sumber daya manusia diantaranya :
a. Mencerdaskan
kehidupan bangsa.
b. Membangun manusia
sebagai pelaksanan transformasi.
c. Membina manusia
menjadi tenaga produktif.
d. Membentuk
kepribadian yang berorientasi kepada prestasi.
e. Memperhitungkan
dimensi sumber daya manusia dan pengembangan lapangan kerja.
f. Merubah pola pikir
masyarakat yang masih pada taraf rendah.
3. Peranan pendidikan
dalam pemeliharaan lingkungan hidup
Secara umum yang
dimaksud dengan lingkungan adalah segala benda, kondisi, keadaan yang
mempengaruhi kehidupan makhluk, termasuk manusia. Untuk itu lingkungan hidup
perlu ditata dan dimanfaatkan dengan penuh perhitungan agar dapat membawa makna
bagi manusia sebagai pengelola sekaligus yang menikmati hasil lingkungan hidup itu
sendiri.
Peranan pendidikan dalam pembangunan lingkungan hidup, sbb:
a. Memberi arahan pada
manusia bahwa memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidup adalah
suatu keharusan.
b. Memberikan bimbingan
bahwa pengendalian alam harus bersifat rasional dan tidak merusak tata
lingkungan hidup manusia.
c. Supaya pembangunan
yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
d. Untuk mengolah
sumber daya alam manusia dapat memberikan manfaat bagi manusia.
e. Untuk menyelaraskan
antara kebutuhan manusia dengan daya dukung alam yang ada.
f. Membudayakan pola
hidup yang serasi dengan ekosistemnya.
PENDIDIKAN
MASA DEPAN
A. PERKIRAAN
MASYARAKAT MASA DEPAN
Di Indonesia pendidikan
nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan
Indonesia. Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta meliputi
seluruh aspek kehidupan. Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang cepat itu mempunyai
beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri
masyarakat di masa depan. Perubahan tersebut antara lain sebagai berikut.
Kecenderungan
Globalisasi
Globalisasi berarti
keseluruhan atau secara umum, sehingga bumi ini seakan-akan sebagai satu
kesatuan tanpa batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan, serta
saling ketergantungan antar bangsa di dunia. Gelombang globalisasi sedang
menerpa seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam
seluruh unsur kebudayaan dengan dampak yang berbeda- beda. Menurut Emil Salim
(dalam Tirtahardja, 2005) terdapat empat kekuatan gelombang globalisasi yang
paling kuat dan menonjol. Bidang tersebut meliputi iptek, ekonomi, lingkungan
hidup dan pendidikan. Kajian keempat bidang tersebut sebagai berikut :
a. Bidang
IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan
menggunakan teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Globalisasi iptek
tersebut memberi orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta berbicara
tanpa batas negara.
b. Bidang
ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas-batas negara.
c. Bidang
lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup di negara tertentu juga akan
berdampak pada negara lainnya. Contohnya kebakaran hutan yang asapnya sampai ke
Negara-negara tetangga.
d. Bidang
pendidikan yang berkaitan dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan
budaya -budaya nusantara.
2. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan IPTEK yang
semakin cepat dalam era globalisasi ini merupakan salah satu ciri utama dari
masyarakat masa depan. Percepataan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan
landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Segi landasan ontologis
objek telaah adalah berupa pengalaman dan semua wujud yang dapat dijangkau
lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena didapatkannya
piranti yang membantu alat indra tersebut. Dari segi epistemologis cara yang
dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut
telah mengalami perkembangan yang pesat. Selanjutnya landasan aksiologis atau
untuk apa iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan untuk apa IPTEK itu
dipergunakan secara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Dan terdapat
serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, yakni :
a. Penelitian
dasar ( basic research )
b. Penelitian
terapan ( applied research )
c. Pengembangan
teknologi ( technological development )
d. Penerapan
teknologi
(Mahendra, 2011)
3. Arus
Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan
IPTEK yang luar biasa adalah perkembangan informasi dan komunikasi, utamanya
satelit komunikasi, komputer dan lainnya. Begitu pula yang terjadi di Indonesia
kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari petani menjadi
masyarakat industri dan informasi. Seiring dengan itu komunikasi antar manusia
yang berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas karena kemajuan
transportasi dan telekomunikasi.
Meskipun teknologi
informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang pesat, namun belum
merata pada semua negara. Perkembangannya di negara berkembang masih sangat
lambat karena didominasi oleh negara-negara maju. Untuk itu diperlukan upaya –
upaya untuk merebut teknologi tersebut. Namun, terdapat beberapa faktor yang
harus diperhatikan yaitu:
a. Pengembangan
teknologi satelit yang mutakhir.
b. Penggunaan
teknologi digital yang mampu menyalurkan signal yang beragam.
c. Di
bidang media cetak antara lain penggunaan VDT ( video display terminal ), surat
kabar elektronik, dan sistem cetak jarak jauh.
d. Di
media elektronik antara lain penggunaan DBS ( direct broadcast satelitte ).
Kesemua hal itu akan mempercepat terwujudnya suatu masyarakat informasi sebagai
masyarakat masa depan.
(Mahendra, 2011)
4. Peningkatan
Layanan yang Semakin Profesional
Salah satu ciri penting
masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam
berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang semakin cepat
serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota
masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis
yang semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan
tertentu, yang mempunyai keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan. Di bawah
ini berbagai ciri profesi, yaitu:
a. Lebih
mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal, dan layanan itu harus mendapat
pengakuan dari masyarakat.
b. Terdapat
sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur
yang unik, serta memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempalajarinya
sebagai periode persiapan yang sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan layanan
itu.
c. Terdapat
suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu, sehingga hanya yang
kompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
d. Terdapat
suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan, serta tingkah laku dan cara
kerja dari anggotanya itu.
e. Terdapat
organisasi profesi yang akan berfungsi menjaga layanan profesi dan melindungi
kepentingan dan kesejahteraan anggotanya.
f. Pemangku
profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang anggota
yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya
dan untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya sendiri.
(Tim, 2008)
B. ANTISIPASI
TERHADAP PENDIDIKAN MASA DEPAN
1. Tuntutan
bagi Pendidikan Masa Depan
Masyarakat masa depan
dengan ciri globalisasi, kemajuan IPTEK, dan kesempatan menerima arus informasi
yang cepat tetntulah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala
permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi yang baru tersebut.
Untuk itu pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu
menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Yang melahirkan generasi yang
“ think globally but act locally”. Sehingga diperlukan pula penggarapan
pendidikan yang baru yang harus menyeluruh mulai dari lapis sistem/nasional,
lapis institusional, sampai pada lapis individual. Pada lapis sistem, secara
nasional telah ditetapkan serangkaian kebijakan yang dituangkan dalam sejumlah
perundang – undangan, utamanya UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas beserta
serangkaian aturan pelaksanaannya. Penggarapan pada lapisan institusional
berkaitan dengan aspek kelembagaan seperti : kurikulum, struktur dan mekanisme
pengelolaan, sarana dan prasarana. Sedangkan pada lapis individual penggarapan
upaya pembaharuan utamanya terkait dengan semua personal yang terlibat dalam
pendidikan yaitu guru dan siswa. Keberhasilan terhadap antisipasi masa depan
pada akhirnya ditentukan oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan.
Pembangunan manusia indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan
negara indonesia pada abad ke 22 yang akan datang.
2. Upaya
Mengantisipasi Masa Depan
a. Perubahan
Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap memang
memegang peranan penting dalam membentuk wawasan dan perilaku manusia. Nilai
merupakan norma atau kaidah yang menjadi rujukan atas perilaku. Nilai-nilai
tersebut bersumber dari nilai agama, hukum, adat istiadat, kesopanan, moral dan
lainnya baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Salah satu pengaruh nilai –
nilai tersebut akan tampak dalam sikap seseorang. Kalau nilai masih bersifat
umum maka sikap selalu terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan
kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tersebut.
Pembentukan pengubahan
nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti pembiasaan, pelaksanaan dan sebagainya. Perubahan nilai dan sikap dalam
rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga
dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pembaharuan dan
pelestarian. Nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian dan kebudayaan
Indonesia semestinya akan tetap dilestarikan agar terhindar dari krisis
identitas.
b. Pengembangan
Budaya dan Sarana Kehidupan
Kebudayaan adalah hasil
karya manusia melalui cipta dan karsa yang berkaitan dengan religi, kesenian,
bahasa, pengetahuan sampai sisem teknologi dan peralatan. Berkaitan dengan hal
itu UNESCO telah menetapkan konsep Dasawarsa Kebudayaan Sedunia yang menekankan
bahwa pengembangan kebudayaan dunia masa kini harus meliputi empat dimensi
yakni :
1. Afirmasi
atau penegasan dimensi budaya dalam proses pembangunan, karena pembangunan akan
hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan masyarakat / bangsa yang
bersangkutan.
2. Mereafirmasi
dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak diakui
identitas budayanya.
3. Partisipasi,
yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara maka partisipasi yang optimal
dari masyarakat adalah mutlak diperlukan.
4. Memajukan
kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan tuntutan mutlak era globalisasi.
c. Pengembangan
Sarana Pendidikan
Dalam menyongsong era
globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara
khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo (dalam
Mahendra, 2011) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut
yakni :
1. Pendidikan
untuk mengembangkan iptek, dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital,
seperti manufakturing pertanian, sebagai modal utama menghadapi globalisasi.
2. Pendidikan
untuk mengembangkan keterampilan manajemen, termasuk bahasa-bahasa asing yang
relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrumen operasional
untuk berkiprah dalam globalisasi.
3. Pendidikan
untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan
sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem
pendukung kehidupan manusia.
4. Pendidikan
untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama, ideologi demi
ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Pendidikan
untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan, terhadap pengelola
sistem pendidikan formal dan non-formal, demi penggalakan peningkatan
pemerataan mutu, relevansi, dan efesiensi sumber daya manusia serta keseluruhan
SUMBER
BAHAN
Mahendra,
Surya. 2011. Perkiraan dan Antisipasi terhadap Masyarakat Masa
Depan dalam
http://mahendracollage.blogspot.com/2011/04/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html/ diakses
pada 29 April 2012
Tim
Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar
Pendidikan. Padang: FIP UNP
Tirtahardja,
Umar dan SL La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://antropologisosial.blogspot.com/2011/03/pendidikan-dan-pembangunan-nasional.html
0 Response to "PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL"
Post a Comment