ALIRAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
A. ALIRAN KLASIK
1. ALIRAN EMPIRISME
EMPIRISME berasal dari bahasa latin “empiri” berarti
pengalaman. Aliran ini di pelopori oleh
Jhon Locke (1632-1704), filosof kebangsaan Inggris, yang terkenal dengan
teorinya “tabularasa” yang artinya meja
berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya. Dengan kata lain seseorang itu di lahirkan
dalam keadaan fitrah dimana belum mengetahui apapun. Perkembangan seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya ataupun pegalaman- pengalaman hidupnya.
Dalam konsep empirisme ini pendidikan adalah maha
kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkan. Sehingga aliran
ini dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.
Menurut Jhon Locke (dalam Blishen, 1970) hal-hal
yang perlu diperhatiakan dalam pendidikan adlah:
a.
Pendidikan harus diberikan sejak awal
mungkin
Bisa saja diberikan sejak ia dilahirkan dengan
memutarkan kaset yang audionya berupa alquran bagi yang islam dan
memperdengarkan pada si bayi sehingga walaupun ia hanya mendengarkan tapi saat
ia remaja dan ingin menghapal alquran ia akan mudah menghapalnya karena pernah
mendengarnya meskipun tanpa disadarinya.
b.
Pembiasaan dan latihan lebih penting
daripada peratuaran, perintah dan nasehat.
c.
Anak didik harus di perhatikan dari
dekat untuk memperhatikan kebutuhan dan perkembangan si anak.
2.
ALIRAN
NATIVISME
Aliran nativisme
berasal dari bahasa latin “ natives” bearti terlahir. Aliran iini
dipelopori oleh Sckophenhauer seorang filosof Jerman yang hidup pada 1788-1880.
Ia berpendapat bahwa pendidikan ialah
membiarkan seseorang pendidikan bertumbuh berdasarkan pembawaannya.
Bagi nativisme lingkungan sekitar tidak ada artinya,
sebab alam sekitar tidak mempengaruhi pendidikan dan yang mempengaruhinya
hanyalah pembawaan sejak lahir. Jika pendidikan yang diberikan tidak sesuai
dengan pembawaan seseornag berarti itu percuma saja. Dalam kehidupan sering
ditemukan anak yang mirip oraqng tuanya secara fisik dan bakat yang
dimilikinya.
Contohnya saja jika orang tua ingin anaknya menjadi
seorang pianis, meskipun orang tuanya mendatangkan pelatih professional tapi si
anak tidak mempunyai bakat bermain piano sehingga menjadi gagal dan sia-sia.
Aliran ini dalam pendidikan di sebut aliran
“pesimisme”.
3.
ALIRAN
NATURALISME
Berasal dari bahasa latin “nature” yang artinya alam, tabiat, pembawaan. Alairan ini dipelopori oleh J.J ROUSSEAU
(1722-1778) filosoif kebangsaan Inggris. Aliran ini meragukan pendidikan untuk
perkembangan seseorangkarena dia dilahirkan dalam pembawaan yang baik.
Cirri utama aliran ini adalah dalam
mendidik seseorang kembali kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidk
dirusak oleh pendidik. Contohnya dala pengembangan panca indra anak tidah buku
ataupun teori untuk mengmbangkan panca indra. Gagasan dasar dari aliran ini
adalah semua adalah baik dari tangan pencipta dan buruk di tangan manusia.
Intinya kodrad dan alam manusia adalh baik dan masyarkatnya yang buruk dan
untuk memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam masyarakat orang wajib kembali ke
alam atau kodrat.
4.
ALIRAN
KONVERGENSI
Konvergensi berasal dari bahasa inggris asal katanya convergency artinya pertemuan
pada suatu titik. Aliran ini dipelopori oleh William stern seorang ahlli
pendidikan bangsa Jerman 1871-1937. Aliran ini menyatukan dua aliran yakni
nativisme dan empirisme.
Contohnya pada anak yang pembawaannya untuk
berbicara, anak melalui situasi lingkugan akan belajar berbicara dalam bahasa
tertentu.
Dalam aliran ini pambawaan dan ligkungan disatukan
dan menghasilkan pendidikan.
B. GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN
1.
PENGAJARAN
ALAM SEKITAR
Gerakan ini mendekatkan anak pada alam sekitar.
Perintis gerakan ini adalh FR. A. FINGER (1808-1916) di jerman dengan
Heimatkunde (pengajaran alam sekitar) danJ.LIGTHART (1959-1916) di Belanda
(kehidupan senyatanya).
Langkah-langkah
pokok pengajaran alam sekitar:
a. Menetapkan
tujuan, memperhatikan kemampuan dan tingkat perkembangan anak.
b. Persiapan
perlu dilakukan, baik kesiapan guru ataupun muridnya.
c. Pengamatan,
mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan.
d. Langkah
pengolahan
Keuntungan
pengajaran alam sekitar:
a. Menentang
verbalisme dan intelektualisme, anak didorong untuk memahami dengan alam
sekitarnya.
b. Objek
alam sekitar membangkitkan minat anak-anak
c. Anak-anak
didorong untuk selalu aktif dan kreatif
d. Bahan-bahan
yang diajarkan mendapat nilai praktis bagi anak.
Pengembangan
Pengajaran alam sekitar
J. LINGTHART menekankanbahwa di dalam pelaksanaan
pengajaran yang penting adalah suasananya, yaitu tulus, ikhlas, kasih sayang,
persaudaraan dan kepercayaan. Pengajaran alam sekitarnya menjadi benih bagi
berkembangnya pengajaran pusat perhatian, sekolah, kerja, dan pengajaran
proyek.
2.
PENGAJARAN
PUSAT PERHATIAN
Dirintis oleh Ovideminat Decroly (1871-1932) dari
belgia.
Decroly menyumbangkan dua pendapat bagi pendidikan
dan pengajaran yaitu,
a. Metode
Global (keseluruhan): anak-anak mengamati dan mengingat secara global yang
bersifat video visual.
b. Centre
d’interest (pusat-pusat minat): anak-anak mempunyai minat yang spontan dan
sewajarnya.
Asas-asas
Pengajaran Pusat perhatian
1. Berdasarkan
kebutuhan anak
2. Bahan
pengajaran harus totalitas antara bagia-bagiannya
3. Keseluruhan
bahagian saling membutuhkan
4. Anak
di dorong untuk aktif
5. Ada
kerjasama antara rumah dan sekolah
3.
SEKOLAH
KERJA
Merupakan titik kulminasi, J.A. Comenius (1592-1670)
menekankan agar pendidikan mengembangkan: pikiran, ingatan, bahasa dan tangan.
Yang sering dipandang bapak sekolah kerja adalah G. Kkereschensteiner
(1854-1932) dengan Arbeitesschule di Jerman.
Tujuan
Sekolah Kerja
a. Menambah
pengetahuan anak
b. Anak
dapat memiliki kemahiran tertentu
c. Anak
dapat memiliki pesiapan untuk bekerja di Negara
Dasar-dasar
Sekolah Kerja
a. Anak
aktif dan mandiri
b. Pusat
kegiatan pendidikan dan pengajaran adalah anak
c. Mendidik
anak menjadi pribadi yang berani dan bertanggung jawab
d. Bahan
berpusat pada masalah kehidupan
e. Mementingkan
pengetahuan fungsional
f. Pendidikan
harus dijalani oleh anak
g. Merupakan
suatu masyarakat kecil
Macam-macam
sekolah kerja
a. Sekolah
kerja sosiologis digerakkan oleh G. Kereschensteiner cenderung pada aliran
pendidikan ekstrim dan masyarakatlah yang primer.
b. Sekolah
kerja psikologis oleh O. Decroly yang menekankan perkembangan anak didik
c. Sekolah
kerja sosiologis psikologis oleh Jhon dewey yang menekankan secara seimbang
peranan individu dan masyarakat
d. Sekolah
kerja kepribadian oleh H.gaudig yang menekankan pengembangan kepribadian anak.
4.
PEGAJARAN
PROYEK
Oleh Jhon dewey (1859-1952), namun pelaksanaanya
oleh W.H.Kilpatrik.dalam pengajaran ini
anak bebas menentuka pilihannya.
Langkah-langkah
pokok dalam pengajaran proyek
a. Persiapan:
menetapkan masalah yang akan dibahas dan persiapan lebih lanjutnya. Perlu
dipraktekkan metode ilmiah hipotesis dan pengajuan alternative.
b. Kegiatan
belajar : pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan
c. Penilaian
: bentuk penilaian yang dilakuka adakah dengan pameran.
SUMBER MATERI:
TIM PEMBINA MATA KULIAH PENGANTAR
PENDIDIKAN.2008.BAHAN AJAR PENGANTAR
PENDIDIKAN.PADANG:UNP
0 Response to "ALIRAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN"
Post a Comment