LAPORAN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN TERPADU
Tempat observasi: TK
PERWARI PADANG
Tanggal dan waktu observasi:
Selasa, 20 Mei 2014
Tujuan Observasi:
Untuk mengetahui perihal pembelajaran terpadu di TK perwari
Hasil Observasi:
Ketika melaksanankan observasi, yang
kami lakukan sebelum mewancarai guru di sekolah tersebut adalah melihat
bagaimana guru tersebut mengajarkan pada anak mengenai materi hari itu.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
saat itu adalah kegiatan pengayaan dimana anak belajar mempersiapkan diri untuk
memasuki bangku SD. Setelah melakukan pengamatan, selanjutnya kami menanyai
guru tersebut mengenai pembelajaran terpadu. Yang pertanyaannya:
1. Dalam
pembelajaran terpadu, ibu menggunakan model apa?
2. Apakah
ada kesulitan yang ibu dapatkan ketika mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran tersebut?
3. Bagaimana
metode yang ibu gunakan ketika mengguankan model tersebut?
4. Apakah
ada perbedaan metode pengajaran pembelajaran terpadu ketika menggunakan
kurikulum lama dengan yang baru yaitu kurikulum 2013?
Jawaban
dari petanyaan-pertanyaan tersebut yaitu:
1. Dari
guru pertama:
Dalam
pembelajaran terpadu ibu E menggunakan model keterkaitan, dimana ibu
mengkaitkan kejadian yang ada dengan sesuatu yang lain tapi tidak melenceng
dari tema yang sudah di tetapkan. Contohnya ketika ibu menggambarkan awan dan
ditanya jika awannya bewarna hitam apa yang akan terjadi anak akan menjawab
mendung dan hujan. Dari sini guru telah mengajarkan konsep keterkaitan antara
awan gelap maka akan terjadi hujan. Contoh lainnya yaitu mengenai soal cerita
dimana ibu guru menanyakan jika ibu pulang dari pasar membawa limah buah telur
lalu telurnya pecah tiga buah tinggal berapa telur ibu? anak-anak akan berpikir
mengenai jawabannya dan mungkin beberapa anak akan menjawab dengan benar yaitu
dua. Dari cerita kedua tadi bisa kita lihat bahwa ibu guru mengkaitkan konsep
berhitung yaitu pengurangan melalui benda yang dekat dengan anak yaitu telur.
Dan untuk metode yang digunakan oleh
ibu E yaitu dengan mengmbangkan daya imajinasi anak seperti mengajarkan pada
anak melalui benda-benda nyata, gambar atau media lainnya. Misalnya ketika
mengajarkan membaca guru akan menggambarkan benda yang akan dibaca anak
misalnya apel, maka yang digambar adalah gambar apel. Lalu ketika menghitung
jumlah pensil, maka guru akan melihatkan pensil pada anak.
Selanjutnya mengenai kesulitan yang
di hadapi ketika menggunakan model keterkaitan adalah adanya perbedaan daya
tangkap atau daya piker anak. Ada anak yang cepat tanggap dan responnya ketika
di tanya, tapi ada juga yang lambat. Contohnya ketika menjawab petanyaan soal
telur tadi, ada anak yang ketika sudah dijawab temannya dan ditanya padanya
kembali ia malah berpikir kembali dan ketika menjawab, jawabannya salah.
Dan terakhir mengenai perbedaan
metode atau cara mengajar sebelum dan sesudah adanya kurikulum 2013, dari
jawaban yang kami dapat, ibu E mengatakan tidak tahu karena saat ini seluruh TK
yang ada di Padang belum ada yang menggunakan kurikulum 2013 karena belum
adanya sosialisasi cara penerapannya di Tk. Meskipun sudah diadakan seminar
kurikulum, akan tetapi karena keterbatasan waktu pemateri saat itu maka cara
penerapan kurikulum tidak jadi di sampaikan pada seminar tersebut. Jadi intinya
belum diketahui apakah ada bedanya atau tidak.
2. Dari
Ibu
Berdasarkan
keterangan dari ibu I ini kami mendapatkan bahwa ibu I menggunakan metode yang
hampir sama dengan ibu E akan tetapi ibu I lebih cenderung menggunakan model
Jaring laba-laba yang menggunakan pendekatan tematik, dan metode yang digunakan
tidak menggunakan benda kongrit akan tetapi yang bersifat abstrak. Dan ketika
ibu mengajarkan konsep matematika ibu I menggunakan tangan anak sebagai
medianya.
Kesimpulan:
Dari
observasi yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan bahwa apapun model
pembelajaran terpadu yang dipakai oleh guru asalkan guru mengetahui dan
memahami cara menggunakan modelnya dan menggunakan metode yang tepat, guru akan
berhasil dalam penerapan pembelajaran terpadunya dan tercapainya tujuan
pembelajaran dengan baik.
Pesan:
Kami
sebagai tim observasi mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan juga kami meminta
maaf atas segala kekurangan dari laporan kami, karena kami sebagai insan
pembelajar yang akan terus memperbaiki diri maka untuk itulah kami mohon kritik
dan sarannya untuk perbaikan kedepannya.
0 Response to "LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN TERPADU"
Post a Comment