MAKALAH SUMBER BELAJAR
“ALAT PERMAINAN EDUKATIF”
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Anak usia dini merupakan anak yang aktif dan sangat
imajinatif serta memiliki keingintahuan yang tinggi. Pada saat usia dini ini
anak memiliki tingkat kecerdasan yang perkembangannya sangat pesat. Dengan Alat permainan edukatif
anak memiliki kekreativitasan dalam memahami pembelajaran secara langsung.
Anak
usia dini disebut juga dengan masa golden age atau masa umur emas. Pada masa
inilah kesempatan yang baik untuk mengenalkan konsep pembelajaran sains yang
sederhana pada anak. Contohnya saja pada pembahasan kami kali ini mengenai daya
serap air terhadap benda.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian alat
permainan
2.
Pengguanaan APE
3.
Pelaksanakan APE
4. Contoh permainan APE ini
BAB II
ALAT PERMAINAN EDUKATIF
A.
PENGERTIAN
ALAT PERMAINAN
Alat permainan adalah sumber belajar
yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya. Semua alat yang dapat
dimainkan anak digolongkan sebagai alat permainan. Contohnya: biji-bijian.
Dengan bahan tersebut anak dapat mengihitung atau memperlakukan biji tersebut
sebagai orang.
Dengan
alat permainan anak akan melakukan kegiatan yang jelas dan menggunakan semua
panca indranya secara aktif. Penggunan alat permainan juga bertahap.
Sachiyo tanaka (1995) mengunggkapkan dalam penelitiannya tentang pilihan
kegiatan bemain anak. Ada kegiatan yang tergolong mudah, sedang, dan sulit.
Contoh pada alat permainan montessori. Pada tahap yang mudah anak dapat cukup
diminta hanya untuk memasukkan atau memasang alat-alat permainan yang paling
mudah saja. Jika anak telah paham dengan sendirinya ia akan menapak ke tahapan
yang lebih sulit.
Permainan edukatif
adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman
pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan
tradisional dan “modern” yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran (adams,
1975). Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi
informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat
kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif
karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan
demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan “asli”
yang khusus dirancang (by design) untuk pendidikan ataukah permainan “lama”
yang diberi nuansa atau dimanfaatkan (by utilization) untuk pendidikan.
Permainan edukatif juga
dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan
dari cara atau media pendidikan yang digunakan dalam kegiatan bermain, yang
disadari atau tidak, memiliki muatan pendidikan yang dapat bermanfaat dalam
mengembangkan diri peserta didik.artinya, permainan edukatif merupakan sebuah
bentuk kegiatan mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau media
permainan yang bersifat mendidik. Ringkasnya, permainan edukatif adalah
permainan yang bersifat mendidik.
C.
FUNGSI
ALAT PERMAINAN
Fungsi alat permainan adalah untuk
mengenal lingkungan dan juga mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan
dirinya. Dengan alat permainan anak akan melakukan kegiatan yang jelas dan
menggunakan semua panca indranya secara aktif, berikut uraiannya.
1. melatih
kemampuan motorik
Stimulasi untuk motorik
halus diperoleh saat anak menjumput mainannya, meraba, memegang dengan kelima
jarinya, dan sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat
menggerak-gerakkan mainannya, melempar, mengangkat, dan sebagainya.
2. Melatih
konsentrasi
Mainan edukatif
dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya dalam
berkonsentrasi. Saat menyusun pasel, katakanlah, anak dituntut untuk fokus pada
gambar atau bentuk yang ada di depannya -- ia tidak berlari-larian atau
melakukan aktivitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali.
Tanpa konsentrasi, bisa jadi hasilnya tidak memuaskan.
3. Mengenalkan
konsep sebab akibat.
Contohnya, dengan
memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar anak akan memahami bahwa benda
yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang
lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini adalah
pemahaman konsep sebab akibat yang sangat mendasar.
4. Melatih
bahasa dan wawasan
Permainan edukatif
sangat baik bila dibarengi dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan
manfaat tambahan buat anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasa juga
keluasan wawasannya. mengenalkan warna dan bentuk dari mainan edukatif, anak
dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna. Ada benda berbentuk kotak,
segiempat, bulat dengan berbagai warna; biru, merah, hijau, dan lainnya.
5. Mampu
melatih konsentrasi pada anak
semakin dini usia anak
semakin terbatas pencurahan perhatiannya. Oleh karena itu permainan dan
pengajaran yang menggunakkan alat dan media yang baik akan membantu
mempertahankan daya tangkap muri.
6.
Mengajar dengan lebih cepat dengan
waktu relatif singkat
Bila
pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja, mungkin bisa tersampaikan
atau salah paham. Namun dengan bantuan alat dan media yang baik, guru bisa
menjelaskan dalam waktu cepat dan mencapai indikator kebnerhasilan belajar
lebih cepat.
7.
Menambah daya pengertian dan
ingatan
Dalam
menjelaskan sesuatu jika menggunakkan
media yang tepat tentu akan lebih mudah dimengerti dan memperdalam pengalaman
belajar serta ingatan siswa. Melalui indera penglihatan dan pendengaran murid
dapat memahami perbedaan arti, warna , serta bentuk.
8.
Membuat proses belajar
menyenangkan
Cara
mengajar yang monoton tentu akan membosankan. Tetapi bila didisampaikan dalam
bentuk yang berbeda, media yang berbeda tentu akan menyenangkan dan mampu
membangkitkan motivasi belajar anak
9.
Membangkitkan emosi anak
Menyampaikan
suatu materi dengan media-media yang menarik tentunya akan lebih berhasil
daripada menggunakan ceramah saja. Dengan media yang menarik tentu akan
membangkitkan emosi anak, perhatian pada materi dan juga pada media tersebut.
10. Mampu mengatasi keterbatasan bahasa
Perbedaan
kebudayaan sering menimbulkan kesalahpahaman, namun dengan media mampu
mengatasi kesalahpahaman akan keterbatasan anak-anak untuk mengerti suatu
bahasa.
11. Meningkatkan rasa sosialisasi pada anak.
Permainan
yang edukatif tentunya tidak boleh melupakan muatan-muatan pendidikan bagi
anak. Dengan model permainan kelompok tentu akan menumbuhkan rasa sosial pada
anak.
12. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak
Dengan
permainan edukatif pasti merangsang anak untuk berhubungan dan berkomunikasi
dengan orang lain. Paling tidak dengan permainan edukasi akan menimbulkan
banyak pertanyaan dan imajinasi yang tentunya akan ditanyakan pada guru,
orangtua atau teman sebayanya.
D.
PENGGUNAAN
ALAT PERMAIAN
Dalam
menggunakan alat dan perlengkapan
bermain dan belajar anak, guru dan orang tua sebaiknya memperhatikan kriteria
peralatan yang baik diantaranya:
a. Desainnya
mudah dan sederhana
Pemilihan
alat untuk kegiatan kreativitas anak sebaiknya memilih yang sederhana dari segi
desainnya. Karena jika peralatan terlalu banyak dan detailnya rumit akan
menghambat kebebasan anak untuk berkreasi. Yang terpenting adalah alat tersebut
tepat dan mengena pada sasaran edukatif, sehingga anak tidak merasa terbebani
oleh kerumitannya.
b. Multifungsi
(serba guna)
Peralatan
yang diberikan kepada anak sebaiknya serba guna, sesuai untuk anak laki-laki
maupun anak perempuan. Selain itu, alat kreativitas juga dapat dibentuk sesuai
dengan daya kreativitas dan keinginan anak.
c. Menarik
Sebaiknya
pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat memotivasi anak untuk melakukan
berbagai kegiatan serta tidak memerlukan pengawasan terus menerus atau
penjelasan panjang lebar mengenai penggunaannya.
d. Berukuran
besar
Untuk
menghindari kemungkinan yang membahayakan maka sebaiknya memilih peralatan yang
berukuran besar, karena anak pada fase ini biasanya semua yang dapat dijangkau
dan dipegang lalu dimasukkan kemulutnya.
e. Awet
Kita
harus memilih peralatan yang awet agar bisa digunakan dalam waktu yang lebih
lama dan menghemat biaya.
f. Sesuai
kebutuhan
Sedikit
banyaknya peralatan yang digunakan tergantung seberapa banyak kebutuhan anak
dalam peralatan tersebut
g. Tidak
membahayakan
Tingkat
keamanan suatu peralatan kreativitas anak sangat membantu orang tua atau
pendidik dalam mengawasi anak. Karena banyak alat yang dapat menimbulkan
kekhawatiran jika anak menggunakannya seperti: pisau, jarum, dll.
h. Mendorong
anak untuk bermain bersama
ontoh
alat permainan yang dapat membantu anak untuk bersosialisasi adalah rumah
rumahan atau tenda yang sedikitnya dapat menampung dua orang anak, pistol
pistolan dan bola.
i.
Mengembangkan daya
fantasi
Alat
permainan yang sifatnya mudah dibentuk dan diubah-ubah sangat sesuai karena
memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba dan melatih daya fantasinya.
j.
Bahan murah dan mudah
diperoleh
E. PELAKSANAAN
DALAM PERMAINAN EDUKATIF
Yang perlu diperhatikan dalam permainan edukatif yaitu
:
- Penataan lingkungan, dalam penataan permainan
edukatif berbeda dengan alat rekreatif, untuk alat ini harus tertutup dan
diberikan sesuai dengan rencana pembelajaran yang akan diberikan.
- Pengarahan sebelum bermain, dalam kesempatan ini
guru harus memperkenalkan alat yang akan dipakai, memberikan cara atau
aturan dalam menggunakan alat, kapan memulai dan mengakhiri, dan merapikan
kembali alat.
- Pelaksanaan permainan, sebaiknya guru memberikan
contoh dalam melaksanakan permainan, memberikan motivasi, memberikan
bantuan anak yang membutuhkan, mencobakan dengan cara lain untuk
memperkaya pengalaman anak, dan mendokumentasikan hasil yang dicapai anak.
- Kegiatan setelah bermain, yaitu membereskan alat,
jika anak belum terbiasa, anak harus dilibatkan dalam membereskan
F.
Contoh APE
Tebak Aroma
Di mainkan oleh
anak >±3 tahun
Nilai-nilai yang didapat
adalah melatih kreativitas
Alat dan Bahan:
ü Kopi
ü Teh
ü Jeruk nipis
ü Parfum
ü Kotak kecil seperti yakult 4 buah
ü Scraft/selendang untuk menutup mata
Cara permainan:
1. Masukkan bahan yang ada pada wadah yakult
2. Pasangkan anak masing-masing berdua-dua.
3. Tutup mata salah satu anak dengan scraft atau
selendang
4. Anak yang satunya lagi tidak menutup mata, ia
memberikan pada si anak yang menutup mata salah satu botol
5. Yang menutup mata mencium aroma yang ada pada botol
tersebut dan menyampaikan nama isinya dengan lantang oleh si anak yang menutup
mata tadi.
6. Lakuakan kegiatan tersebut secara bergantian.
DAFTAR PUSTAKA
Hartati,
sri. 2009. Media pembelajaran aud.
Padang.
Sudono,
anggani. 1995. Alat permainan dan
sumber belajar tk. Jakarta: dipkeb
Tedjasaputra
mayke.2001.bermain,mainan dan permainan.jakarta:pt grasindo
Http//rahmihamdi.blogspot.com/2012/12/fungsi-alat-permainan.html
Anggani sudono. 2000. Sumber belajar dan alat permainan (untuk pendidikan anak usia
Dini). Pt. Grasindo. Jakarta.
http://mayadikiria.wordpress.com/2011/05/22/permainan-edukatif-sebagai-media-belajar-anak-usia-dini/
0 Response to "makalah SUMBER BELAJAR ALAT PERMAINAN EDUKATIF"
Post a Comment