BERBAGAI MACAM SUMBER BELAJAR
PESERTA DIDIK
A.
MEDIA
CETAK
Secara historis, istilah media cetak muncul setelah
ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam
bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan
efektif penggunaannya. Kelebihan
: belajar sewaktu-waktu, sesuai kecepatan individu, mudah dibawa, mudah
mengulangi, gambar, isi dapat diubah pada pembuatan berikutnya, reproduksi
ekonomis. Kendala : pembuatan perlu waktu lama, perlu biaya, tak menampilkan
gerak, terkadang membosankan, belum tentu ada dalamjumlah cukup, cepat
tertinggal. Unsur-unsur dalam media cetak meliputi:
- sketsa adalah gambar sederhana
- gambar adalah bahasa bentuk/rupa yang umum
- grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan suatu
perkembangan suatu keadaan
- bagan merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara
visual yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan
- poster merupakan perpaduan antara gambar dan tulisan untuk
menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan, atau ide-ide lain
- kartoon dan karikatur adalah gambaran tentang
seseorang, suatu buah pikiran atau keadaan dapat dituangkan dalam bentuk
lukisan yang lucu
- peta datar adalah penyajian visual yang merupakan gambaran datar
dari permukaan bumi.
Jenis-jenis
media cetak:
- buku
pelajaran
Buku pelajaran sering disebut buku teks adalah
suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan sistematis tentang
suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu. Manfaat buku
pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman guru dalam
mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai,
sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan
pelajaran. Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah:ekonomis, komprehensif
dan sistematis, mengembangkan sikap mandiri dalam belajar.
2. Surat kabar dan Majalah:
ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam
bentuk cetak yang tidak perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap
masyarakat pembaca pada umumnya. Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau
majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar dan majalah umum dan surat kabar
dan majalah sekolah. Fungsi surat kabar dan majalah adalah: mengandung bahan
bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik
perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat bahan kliping yang
dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel, memperkaya
perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan
keterampilan berdiskusi.
Langkah-langkah yang harus diambil guru agar surat kabar dan
majalah berfungsi dengan baik adalah: membangkitkan motivasi membaca, memberi
tugas-tugas yang kontekstual, tampilkan kliping-kliping siswa yang bagus agar
menarik minat siswa yang lain, mengadakan diskusi dengan topik berkaitan dengan
isi surat kabar dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar atas karya para
siswa.
3. Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat
berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan menjadi sumber belajar yang
cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan sumber bacaan penunjang. Tugas
guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa agar para
siwa menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang pelajaran.
4. Buku
suplemen
Buku suplemen dapat berfungsi sebagai bahan
pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun yang tidak.
Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk memantapkan aspek-aspek
kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen adalah karya fiksi dan non fiksi.
Keberadaan buku suplemen dapat memberikan peluang kepada anak untuk memenuhi
minat-minat individual mereka. Melalui buku suplemen dalam format-farmat yang
lebih kecil dan menarik anak-anak akan menambah perbendaharaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup menunjang kemantapan
kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri sendiri, bagaimana menjadi
pribadi yang menarik, atau belajar karate tanpa guru.
5. Pengajaran
berprogram
Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian
pengajaran dengan media cetak yang memungkinkan siswa belajar secara individual
sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya serta memperoleh hasil sesuai
dengan kemampuannya juga. Menurut jenisnya, pengajaran berprogram dibedakan
atas dua, yaitu program linier dan program bercabang.
Dalam program linier, kegiatan dibagi menurut
langkah-langkah, dan pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada
setiap langkah ada bagian yang harus diisi oleh siswa sebagai tes. Penjelasan
dan pertanyaan yang terdapat pada setiap langkah dibuat sedemikian rupa
sehingga memberi peluang kepada siswa untuk menjawab secara benar. Di akhir
program diadakan tes untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan program.
Program bercabang juga dibagi-bagi menjadi langkah-langkah
tertentu, tetapi tiap halaman hanya mengandung satu langkah baik penjelasan
maupun pertanyaan. Pada bagian bawah halaman diberikan satu pertanyaan yang
telah disediakan kemungkinan jawaban. Bila siswa memilih kemungkinan jawaban
benar, ia tunjukkan untuk membuka halaman tertentu yang berisi kata-kata pujian
bahwa jawabannya tepat dan memberi peluang melanjutkan ke langkah berikutnya.
Tetapi jika jawaban masih kurang tepat, ia harus kembali ke halaman pertama.
Sama halnya denganprogram linier, pada akhir program bercabang juga diberikan
tes.
6. MajalahDinding
Sumber
belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran Bahasa
Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi sarana penyebar informasi atau
pengetahuan dari hasil karya siswa baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Di
samping iu mading bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca,
terdorong berkarya sekaligus bisa saling belajar atau menilai antar karya satu
dengan yang lainnya
7. Komik
Komik adalah suatu bentuk sajian cerita
dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan ceritera-ceritera yang
sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik
oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya, komik dibedakan atas
komik komersial dan komik pendidikan. Komik komersial jauh lebih diperlukan di
pasaran, karena: bersifat personal, menyediakan humor yang kasar, dikemas
dengan bahasa percakapan dan bahasa pasaran, memiliki kesederhanaan jiwa dan
moral, dan adanya kecenderungan manusiawi universal terhadap pemujaan pahlawan.
Sedangkan komik pendidikan cerderung menyediakan isi yang bersifat informatif.
Komik pendidikan banyak diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan, dan
lembaga-lembaga non profit.
8. Flip
Chart
Peta/flip cahrt adalah
lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang tersusun rapi dan baik.
Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk
menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilid jadi satu
secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa:
(1) gambar-gambar, (2) huruf-huruf, (3) diagram, dan (4) angka-angka.
Dalam ellyawati (2005:34) bahwa
dengan membaca bahan dari media cetak mampu menambah wawasan.
B.
ALAT PERAGA
Alat peraga merupakan sumber belajar yang menggunakan objek
asli atau tiruan yang menyerupai objek asli sebagai sarana pembelajaran agar
anak tidak berimajinasi menjauhi dari konsep pembelajaran.
Kata kunci
dalam memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah Nilai Manfaat
, dalam arti segala sesuatu alat yang dapat menunjang keefektifan dan
efesiensi penyampaian, pengembangan dan pemahaman informasi atau pesan
pembelajaran. Ada istilah lain dari alat peraga ini, diantaranya
sering disebut sebagai sarana belajar. Sebagai ilustrasi, misalnya Pak
Budi akan mengajarkan bagaimana gambar dalam televisi bisa terlihat di
layar, maka Pak Budi membawa televisi ke kelas, kemudian ia membukanya di depan
kelas, kemudian menjelaskan satu-persatu fungsi dari masing-masing komponen
televisi tersebut kepada siswa sehingga siswa memahami kenapa gambar terlihat
pad alayar televisi. Dalam ilustrasi tersebut kedudukan televisi adalah sebagai
alat peraga , bukan sebagai media.
Pemilihan
Alat Peraga
Terdapat kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
alat peraga untuk pembelajaran masa kini terutama jika melihat karakteristik
KBK, yaitu mencakup:
- kesesuaian
alat pengajaran yang dipilih dengan materi pengajaran atau jenis kegiatan
yang akan dilakukan oleh siswa;
- kemudahan
dalam memperoleh alatnya dan kemudian dalam perancangannya;
- kemudahan
dalam penggunaannya;
- terjamin
keamanan dalam penggunaannya;
- kemampuan
dana;
- kemudahan
dalam penyimpanan, pemeliharaan dan sebagainya
C.
SUMBER
BELAJAR YANG DAPAT DI KUNJUNGI
Sumber belajar
yang dapat dikunjungi adalah sumber belajar dimana siswa dapat melihat secara
langsung dan datang ke lokasi pembelajaran, seperti:
a. Museum
: museum merupakan sumber belajar yang dapat dikunjungi dan dilihat secara
langsung. Museum ini memiliki berbagai macam bentuk juga seperti museum budaya,
yang berisikan benda-benda kebudayaan dan bersejarah, lalu ada juga museum geofisika
yaitu yang berhubungan dengan geofisika, ada juga museum seni yang berisi
tentang seni, dan lain-lain.
b. Kebun
binatang : di kebun binatang anak dapat mengenali dan melihat secara langsung
bentuk-bentuk dan nama hewan yang dikiunjunginya.
c. Perpustakaan
: berisikan buku-buku yang dapat menambah wawasan.
d. Taman
: juga bisa menjadi sumber belajar yang dapat di kunjungi yang memberikan
pembelajaran berupa ilmu social, tanaman dan lainnya.
e. Perkebunan
dan persawahan : juga bisa menjadi sumber belajar yang dapat dan mudah untuk
dikunjungi.
Sumber kerusakan alat peraga dapat berasal Dario pengaruh:
- Iklim
- Kelembaban
- Udara
- Cahaya
matahari
- Penggunaan
manusia
D.
Ruang
sumber belajar
Ruang sumber
belajar merupakan tempat dimana siswa dapat memperoleh materi pembelajaran.
Dimana ruangan ini bisa diartikan juga sebagai lingkungan.
Jenis-Jenis Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar
Pada dasarnya semua jenis lingkungan
yang ada di sekitar anak dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan
pendidikan untuk anak usia dini sepanjang relevan dengan komptensi dasar dan
hasil belajar yang bisa berupa lingkungan alam atau lingkungan fisik,
lingkungan sosial dan lingkungan budaya atau buatan.
1. Lingkungan alam
Lingkungan alam atau lingkungan
fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam
(air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna),
sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.
Lingkungan alam sifatnya relatif
menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan
dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya, anak dapat mengamati
perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk juga proses terjadinya.
Dengan mempelajari lingkungan alam
ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam
kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan
kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut
berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
2. Lingkungan sosial
Selain lingkungan alam sebagaimana
telah diuraikan di atas jenis lingkungan lain yang kaya akan informasi bagi
anak usia dini yaitu lingkungan sosial.
Hal-hal
yang bisa dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan pemanfaatan
lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:
- mengenal
adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
- mengenal
jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan
sekolah.
- Mengenal
organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggal
dan sekolah.
- Mengenal
kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan
sekolah.
- Mengenal
kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan
sekolah.
- Mengenal
struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan
kecamatan.
Pemanfaatan lingkungan sosial
sebagai sumber belajar dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini sebaiknya
dimulai dari lingkungan yang terkecil atau paling dekat dengan anak.
3. Lingkungan budaya
Di samping lingkungan budaya dan
lingkungan alam yang sifatnya alami, ada juga yang disebut lingkungan budaya
atau buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia
untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Anak dapat
mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya,
pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain
yang berkenan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada
umumnya.
Agar penggunaan lingkungan ini
efektif perlu disesuaikan dengan rencana kegiatan atau program yang ada. Dengan
begitu, maka lingkungan ini dapat memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang
dipelajari dan bisa dijadikan sebagai laboratorium belajar anak.
Prosedur Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar
Apabila kita menginginkan anak
memperoleh hail belajar yang banyak dan bermakna dari sumber beajr lingkungan,
maka kita perlu membuatan persiapan ayang matang. Tanpa persiapan belajar anak
tidak akan terkendali dngan baik senhingga akan berpengaruh terhadap terjadinya
tujuan pendidikan yang diharapkan.
Perlu kita ketahui bahwa ada tiga
langkah prosedur yang bisa ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk anak usia dini ini yaitu :
- langkah
perencanaan
- langkah
pelaksanaan
- langkah
tindak lanjut (follow up)
SUMBER MATERI:
Ellyawati,cucu.2005.pemilihan dan
pengembnagan sumber belajar untuk anak usia
dini.Jakarta:Depdiknas
Zaman,dkk.media dan sumber belajar:Universitas
Terbuka
0 Response to "resume berbagai macam sumber belajar peserta didik 2"
Post a Comment