A.
Perkembangan
Fisik
1. Teori pendukung perkembangan motor anak : teori kematangan (maturational
theory)
Teori ini mengajarkan bahwa anak mempunyai waktu kematangan masing-masing. Pada saat anak telah matang maka ia siap melakukan suatu hal yang baru.. Dari sudut pandang neurologis, kematangan sel syaraf akan membuat anak siap melakukan hal- hal baru. Kematangan tidak perlu dipengaruhi oleh latihan-latihan, tetapi memberikan pengalaman yang menyenangkan dan dengan cara yang tepat dapat berpengaruh pada kematangan.
2. Perkembangan Fisik meliputi :
a. Perkembangan Motorik Kasar
Motorik kasar anak akan berkembang sesuai dengan usianya (age appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap kekuatan otot besar anak. Jika anak telah matang, maka dengan sendirinya anak akan melakukan gerakan yang sudah waktunya untuk dilakukan. Misalnya : seoranganak usia 6 bulan belum siap duduk sendiri, maka orang dewasa tidak perlu memaksakan dia duduk di sebuah kursi.
Tahapan motorik kasar untuk anak :
1) Merangkak
2) Berdiri
3) Memanjat
4) Berjalan
5) Berlari
6) Menendang
7) Menangkap
8) Melompat
9) Meluncur
10) Lompat tali
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung motorik kasar anak misalnya :
1) Berjalan dengan berbagai gerakan
2) Mencari jejak
3) Berjalan seperti binatang
4) Berjalan naik turun tangga
5) Berbaris, melangkah, berjinjit, berjalan seperti gerakan kuda lari
6) Berlari seperti pecutan kuda
7) Berjalan di tempat
8) Lompatan kanguru
9) Melompat dengan trampoline kecil
10) Melompat seperti katak
11) Berjalan dengan papan titian maju, mundur, ke samping, membawa benda.
12) Place two poles between 2 cahirs’ backs and have children to duck
13) Pick up chips/put down chips. (mengambil barang-barang di lantai dan mengumpulkannya ke dalam basket)
14) Membungkuk/mengumpulkan makanan
15) Bermain terowongan
16) Bermain kursi ditutup selimut
17) Menginjak alas dengan berbagai bahan seperti kartun /plastic bekas telur,
kain perca, potongan gelas aqua, sabut kelapa. dsb)
18) Melemparkan barang-barang ke mulut harimau )
19) Kursi bermusik
Bermain dengan aturan. Untuk 3 tahun ke atas.
Berdiri di lingkaran dan berputar dengan musik. Kursi diambil 1, jika music berhenti, masing-masing harus mendapatkan 1 kursi.
Untuk anak toodler, boleh digunakan asal kursinya tidak diambil. Semua anak dapat kursi.
20) Hula hop, senam dan lagu.
21) Bermain outdoor
22) Menggulung/menendang/melempar / menangkap
b. Perkembangan motorik halus.
Motorik halus mengembangkan kemampuan anak dalam menggunakan jari-jarinya, khususnya ibu jari dan jari telunjuk. Kemampuan motorik halus ada bermacam- macam, yaitu ;
1) Memegang (grasping)
a) Palmer grasping
Anak menggenggam sesuatu benda dengan menggunakan telapak tangannya.
Biasanya usia anak di bawah 1.5 tahun lebih cenderung menggunakan genggaman ini. Anak merasa lebih mudah dan sederhana dengan memegang benda menggunakan telapak tangan. Kadang kita bisa mengamati anak memungut kismis , tetapi kemudian sering diacak-acak memakai telapak tangan. Karena motorik halus yang belum berkembang dengan baik, maka anak perlu mendapatkan alat-alat yang lebih besar untuk melatih motorik halusnya. Jangan memberi crayon / kuas yang kecil pada anak usia 1,5-2 tahun, tetapi gunakan yang lebih besar. Demikian pula jika memberikan piring, gunakan piring yang lebih cekung dan sendok yang lebih panjang dan kecil, sehingga ketika anak mengambil sesuatu dari piringnya, ada penahan pada dinding piring.
b) Pincer grasping
Perkembangan motorik halus yang semakin baik akan menolong anak untuk dapat memegang tidak dengan telapak tangan, tetapi dapat menggunakan jari-jarinya. Ketika anak sedang makan, maka cara memegang sendoknya pun akan lebih baik, menyerupai cara orang dewasa memegang.
1) Mencoret
Anak senang mencoret-coret (mark-makings) menggunakan beberapa alat tulis seperti crayon, spidol kecil, spidol besar, pensil warna, kuas, dsb. Coretan ini akan makin bermakna seiring dengan perkembangan kemampuan motorik halus dan kognisi anak.
c. Koordinasi tangan mata
Koordinasi mata tangan memiliki 2 aspek yaitu
1) Kemampuan menolong diri sendiri (self help skill)
Kemampuan untuk menolong diri sendiri misalnya :
· mencuci tangan
· menyisir rambut
· menggosok gigi
· memakai pakaian
· makan dan minum sendiri, dsb
2) Kemampuan untuk pembelajaran
Koordinasi tangan dan mata anak dapat dilatih dengan banyak melakukan aktivitas misalnya :
· membuka bungkus permen
· membawa gelas berisi air tanpa tumpah
· membawa bola di atas piring tanpa jatuh
· mengupas buah
· bermain playdough
· meronce, menganyam, menjahit
· melipat
· menggunting
· mewarna, menggambar dan menulis
· menumpuk mainan, dsb
Setiap gerakan yang dilakukan anak akan melibatkan koordinasi tangan dan mata juga gerakan motorik kasar dan halus. Makin banyak gerakan yang dilakukan anak, maka makin banyak pula koordinasi yang diperlukannya. Karena itu, anak perlu mendapatkan banyak kegiatan yang menunjang motorik kasar dan halus anak, yang tentunya dirancang dengan baik seduai dengan usia perkembangan anak.
1. Teori pendukung perkembangan motor anak : teori kematangan (maturational
theory)
Teori ini mengajarkan bahwa anak mempunyai waktu kematangan masing-masing. Pada saat anak telah matang maka ia siap melakukan suatu hal yang baru.. Dari sudut pandang neurologis, kematangan sel syaraf akan membuat anak siap melakukan hal- hal baru. Kematangan tidak perlu dipengaruhi oleh latihan-latihan, tetapi memberikan pengalaman yang menyenangkan dan dengan cara yang tepat dapat berpengaruh pada kematangan.
2. Perkembangan Fisik meliputi :
a. Perkembangan Motorik Kasar
Motorik kasar anak akan berkembang sesuai dengan usianya (age appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap kekuatan otot besar anak. Jika anak telah matang, maka dengan sendirinya anak akan melakukan gerakan yang sudah waktunya untuk dilakukan. Misalnya : seoranganak usia 6 bulan belum siap duduk sendiri, maka orang dewasa tidak perlu memaksakan dia duduk di sebuah kursi.
Tahapan motorik kasar untuk anak :
1) Merangkak
2) Berdiri
3) Memanjat
4) Berjalan
5) Berlari
6) Menendang
7) Menangkap
8) Melompat
9) Meluncur
10) Lompat tali
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung motorik kasar anak misalnya :
1) Berjalan dengan berbagai gerakan
2) Mencari jejak
3) Berjalan seperti binatang
4) Berjalan naik turun tangga
5) Berbaris, melangkah, berjinjit, berjalan seperti gerakan kuda lari
6) Berlari seperti pecutan kuda
7) Berjalan di tempat
8) Lompatan kanguru
9) Melompat dengan trampoline kecil
10) Melompat seperti katak
11) Berjalan dengan papan titian maju, mundur, ke samping, membawa benda.
12) Place two poles between 2 cahirs’ backs and have children to duck
13) Pick up chips/put down chips. (mengambil barang-barang di lantai dan mengumpulkannya ke dalam basket)
14) Membungkuk/mengumpulkan makanan
15) Bermain terowongan
16) Bermain kursi ditutup selimut
17) Menginjak alas dengan berbagai bahan seperti kartun /plastic bekas telur,
kain perca, potongan gelas aqua, sabut kelapa. dsb)
18) Melemparkan barang-barang ke mulut harimau )
19) Kursi bermusik
Bermain dengan aturan. Untuk 3 tahun ke atas.
Berdiri di lingkaran dan berputar dengan musik. Kursi diambil 1, jika music berhenti, masing-masing harus mendapatkan 1 kursi.
Untuk anak toodler, boleh digunakan asal kursinya tidak diambil. Semua anak dapat kursi.
20) Hula hop, senam dan lagu.
21) Bermain outdoor
22) Menggulung/menendang/melempar / menangkap
b. Perkembangan motorik halus.
Motorik halus mengembangkan kemampuan anak dalam menggunakan jari-jarinya, khususnya ibu jari dan jari telunjuk. Kemampuan motorik halus ada bermacam- macam, yaitu ;
1) Memegang (grasping)
a) Palmer grasping
Anak menggenggam sesuatu benda dengan menggunakan telapak tangannya.
Biasanya usia anak di bawah 1.5 tahun lebih cenderung menggunakan genggaman ini. Anak merasa lebih mudah dan sederhana dengan memegang benda menggunakan telapak tangan. Kadang kita bisa mengamati anak memungut kismis , tetapi kemudian sering diacak-acak memakai telapak tangan. Karena motorik halus yang belum berkembang dengan baik, maka anak perlu mendapatkan alat-alat yang lebih besar untuk melatih motorik halusnya. Jangan memberi crayon / kuas yang kecil pada anak usia 1,5-2 tahun, tetapi gunakan yang lebih besar. Demikian pula jika memberikan piring, gunakan piring yang lebih cekung dan sendok yang lebih panjang dan kecil, sehingga ketika anak mengambil sesuatu dari piringnya, ada penahan pada dinding piring.
b) Pincer grasping
Perkembangan motorik halus yang semakin baik akan menolong anak untuk dapat memegang tidak dengan telapak tangan, tetapi dapat menggunakan jari-jarinya. Ketika anak sedang makan, maka cara memegang sendoknya pun akan lebih baik, menyerupai cara orang dewasa memegang.
1) Mencoret
Anak senang mencoret-coret (mark-makings) menggunakan beberapa alat tulis seperti crayon, spidol kecil, spidol besar, pensil warna, kuas, dsb. Coretan ini akan makin bermakna seiring dengan perkembangan kemampuan motorik halus dan kognisi anak.
c. Koordinasi tangan mata
Koordinasi mata tangan memiliki 2 aspek yaitu
1) Kemampuan menolong diri sendiri (self help skill)
Kemampuan untuk menolong diri sendiri misalnya :
· mencuci tangan
· menyisir rambut
· menggosok gigi
· memakai pakaian
· makan dan minum sendiri, dsb
2) Kemampuan untuk pembelajaran
Koordinasi tangan dan mata anak dapat dilatih dengan banyak melakukan aktivitas misalnya :
· membuka bungkus permen
· membawa gelas berisi air tanpa tumpah
· membawa bola di atas piring tanpa jatuh
· mengupas buah
· bermain playdough
· meronce, menganyam, menjahit
· melipat
· menggunting
· mewarna, menggambar dan menulis
· menumpuk mainan, dsb
Setiap gerakan yang dilakukan anak akan melibatkan koordinasi tangan dan mata juga gerakan motorik kasar dan halus. Makin banyak gerakan yang dilakukan anak, maka makin banyak pula koordinasi yang diperlukannya. Karena itu, anak perlu mendapatkan banyak kegiatan yang menunjang motorik kasar dan halus anak, yang tentunya dirancang dengan baik seduai dengan usia perkembangan anak.
B.
Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap
tingkah laku AUD
·
Anak
yang malnutrisi akan terlihat kurang bargairah, malas, dan tidak aktif.
·
Anak
yang obesitas anak malas bergerak dan tidak percaya diri karena kegemukannya.
·
Anak
akan mudah marah.
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik AUD
1. faktor keturunan (herediter)
a. seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-laki
b. ras
anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan bangsa Asia.
faktor lingkungan
a. seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-laki
b. ras
anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan bangsa Asia.
faktor lingkungan
2. lingkungan eksternal
1. kebudayaan
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2. status sosial ekonomi keluarga
keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak
3. nutrisi
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4. penyimpangan dari keadaan normal
disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. olahraga
olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6. urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
1. kebudayaan
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2. status sosial ekonomi keluarga
keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak
3. nutrisi
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4. penyimpangan dari keadaan normal
disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. olahraga
olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6. urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
D.
Usaha orang tua dan guru dalam permasalahan dalam perkembangan fisik
ü Mengenalkan peraturan dan menanamkan
disiplin pada anak. Terutama dalam kesehatannya seperti makan.
ü Mengenalkan anak dengan dunia
sekitarnya.Menumbuhkan sikap dan prilaku baik
ü Mengembangkan kemaiupuan
berkomunikasi dan bersosiafisast
ü Mengembangkan keterampilan
,kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak
ü Menyapkan anak memasiiki pendidikan
dasar
ü Berbagai sumber dan pemberi rasa
kasih sayang,pengasuh dan pemelihara,tempat Mencurahkan isi hati,pengatur
kehidupan dalam rumah tangga,pembimbing Hubungan pribadi,pendidik dalam
segi-segi emosional.
ü Orang tua mulai menjelaskan kepada
anak bahwa kini dia dapat menjadi siswa.Dengan begitu anak di minta untuk tidur
dan bangun pada jam yang di tentukan,agar anak mulai di tanamkan rasa
disiplin,menghargai waktu.
ü .Ketika anak harus ke sekolah
,seyogyanya tidak selalu harus diantar, kecuali hari-hari pertama saja,ini di
maksud agar anak terlatih.
ü Orang tua harus dapat mengikuti
perkembangan anak beserta hasil belajarnya.
ü Harus memberikan pujian dan
penghargaan terhadap prestasi belajar anak.pemberian hadiah merupakan sesuatu
yang membanggakan dan merupakan kepuasan sendiri.
ü Harus memberikan pujian dan
penghargaan terhadap prestasi belajar anak.pemberian hadiah merupakan sesuatu
yang membanggakan dan merupakan kepuasan sendiri.
ü Orang tua tidak melakukan tindakan
yang berlawanan dengan apa yang di lakukan oleh guru anak kita.
ü Membiarkan anak bermain bersama
teman-temannya.
ü Memberikan pelajaran yang dapat
membantu perkembangan fisik pada anak.
SUMBER:
0 Response to "PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERTUMBUHAN FISIK AUD"
Post a Comment