Isu Pendidikan Anak Usia Dini "Bias Gender"


1. Pengertian Bias Gender:
  • Gender:
    Dalam bahasa indonesia dipinjam dari bahasa Inggris, kalau dilihat dalam kamus, tidak jelas dibedakan pengertian kata sex dan gender. Secara kamus artinya sama yaitu jenis kelamin
  • Sex/jenis kelamin:
    Jenis kelamin atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis atau sering dikatakan sebagai ketentuan Tuhan atau kodrat
  • konsep Gender:
    suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural





Bias Gender:

kebijakan / program / kegiatan atau kondisi yang memihak atau merugikan salah satu jenis kelamin
Kesimpulan:

Bisa diartikan bias gender ini artinya ketidaksetaraan gender. Dimana adanya anggapan bahwa suatu hal itu hanya bisa dilakukan oleh gender tertentu saja
 

2. Penyebab Adanya  Bias Gender
Mosse: 
menyatakan bahwa ketidaksetaraan gender disebabkan oleh beberapa hal yaitu akses, partisipasi dan control yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan
Sulaiman:
alasan terjadinya ketimpangan gender dalam pendidikan disebabkan oleh ketersediaan fasilitas, mahalnya biaya sekolah, dan investasi dalam pendidikan
Van Bemmelen:
menyebutkan bahwa faktor penentu ketidaksetaraan gender dibidang pendidikan adalah: 
1). Akses perempuan dalam pendidikan, 
2). Nilai gender yang dianut masyarakat, 
3). Nilai dan gender yang terdapat dalam buku ajar,
4). Nilai dan gender yang ditanamkan oleh guru. Serta 
5). Kebijakan yang bias gender.

3. Bentuk-bentuk Bias Gender
  • 1.Marginalisasi : suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan.
  • 2.Subordinasi : suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain.
  • 3.Sterotipe atau pelabelan negatif: pemberian citra baku/label cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat.
  • 4.Kekerasan: tindak kekerasan baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya.
  • 5.Beban ganda : beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
4. Dampak bias gender
  1. a.Traumatik dan ketakutan (phobia) yang berlebihan terhadap hal-hal buruk yang pernah menimpanya
  2. b.Rasa dendam dan amarah yang tidak dapat dikendalikan baik itu atas dirinya sendiri ataupun terhadap orang lain karena perlakuan yang diterimanya.
  3. c.Berprilaku menyimpang, misalnya seorang yang dikucilkan keluarga, maka ia akan mencari pelarian lain seperti masuk geng-geng ataupun terjerat narkoba.
  4. d.Cacat fisik ataupun bekas kekerasan lainnya yang diterima perempuan misalnya kasus KDRT
  5. e.Rasa rendah diri atau kurang percaya diri misalnya karena akibat dipinggirkan.

5. Upaya Mengatasi Bias Gender dalam Pendidikan
  • 1.Reintepretasi ayat-ayat al-quran dan hadist yang bias gender yang dilakukan secara continu
  • 2.Muatan kurikulum nasional yang menghilangkan dikotomis antara laki-laki dan perempuan, demikian pula kurikulum lokal dengan berbasis kesetaraan,keadilan, dan keseimbangan.
  • 3.Pemberdayaan kaum perempuan disektor pendidikan informal seperti pemberian faslitas belajar mulai ditingkat kelurahan sampai tingkat kabupaten.

6. Cara Mengatasi Bias Gender di PAUD
  • 1.Guru sebelumnya harus memahami tentang bias gender dan mengetahui cara mengatasinya
  • 2.Melakukan sosialisasi kepada orang tua tentang dampak bias gender dan cara mengatasinya
  • 3.metode dan Materi Pembelajaran, dimana guru memasukkan pendidikan tentang tidak bias gender dalam pemebelajarannya, misalnya ketika berdiskusi, bercerita, bermain dll.
  • 4.Adanya buku-buku peajaran yang beraitan dengan kesetaraan gender.

7. Contoh Bias Gender
  • Dalam bermain peran anak laki-laki identik berperan sebagai polisi, tentara, pilot, sopir sedangkan anak perempuan identik menjadi guru, dokter, chef.
  • Anak laki-laki cenderung dimotivasi untuk menjadi kuat, mandiri, agresif dan pemberani. Sedangkan anak perempuan cenderung dimotivasi jadi penurut, melakukan kegiatan yang tidak agresif.
  • Dalam pembagian makanan atau gizi biasanya identik dengan makan anak laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
  • Anak laki-laki identik bermain perang-perangan atau yang melibatkan fisik sedangkan anak perempuan lebih identik main boneka atau main masak-masakan.
  • Dalam pemilihan warna anak perempuan identik dengan warna cerah seperti pink, ungu,, merah atau yang cerah. Sedangkan laki-laki identik warna gelap seperti biru, coklat
  • Dari segi tontonan, anak perempuan identik dengan film yang berbau feminim seperti barbie, frozen, sedangkan laki-laki lebih kepada tontonan action.


0 Response to "Isu Pendidikan Anak Usia Dini "Bias Gender""

Post a Comment

Popular Posts

wdcfawqafwef