SUMBER BELAJAR UNTUK AUD DAN PEMANFAATANNYA




A.      PENGERTIAN SUMBER BELAJAR
            Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
 Menurut Rusman (2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau keseluruhan”.
 Pada prinsipnya sumber belajar mencangkup orang, isi, pesan, media, alat, teknik, dan latar lingkungan yang mengandung informasi yang dirancang atau dimanfaaatkan untuk memfasilitasi seorang belajar sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar secara mandiri.
Jadi, kesimpulannya sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

2. Tujuan dan Manfaat Sumber Belajar
a. Tujuan Sumber Belajar
               Sumber belajra bertujuan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses mengajar melalui pengembangan system intruksional. Hanafi (1983: 4-6) mengemukakan bahwa fungsi dari sumber belajar itu adalah untuk menghindari proses belajar yang verbal dan hanya satu arah saja, seperti berikut:
1. Meningkatkan Produktivitas pembelajaran
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sisanya lebih individual
3. Membberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
4. Lebih memantapkan pembelajran
5. Memungkinkan belajar secara seketika
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

b. Manfaat Sumber Belajar
              Melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru sewajarnya memanfaatkan sumber belajar, karena pemanfaatan sumber belajar merupakan hal yang penting dalam konteks belajar mengajar. Dengan demikian memanfaatkan sumber belajar akan dapat membantu dan memberikan perjalanan belajar yang kongkrit dan dapat juga memperluas cakrawala dalam pengetahuan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat sumber belajar menurut Depdiknas (1983:7) dalam Karwono (2000), yaitu :
1.      Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit dan langsung kepada pelajarnya.
2.      Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan atau dikunjungi dan dilihat secara langsung oleh siswa.
3.      Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
4.       Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
5.       Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan aau pengajaran baik di lingkungan mikro maupun di lingkungan makro.
6.       Sumber belajar dapat  memberikan motivasi yang positif.
7.      Sumber belajar dapat meranggsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.


Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut :
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
a.      mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik.
b.      mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a.      mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
b.      memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
a.      perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b.      pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a.      meningkatkan kemampuan sumber belajar;
b.      penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a.      mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
b.      memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
Dari pengertian sumber belajar  melahirkan beberapa pembagian jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu
  1. sumber berupa pesan.
  2. manusia,
  3. Peralatan
  4. teknik/metode
  5. lingkungan/setting.

Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
  1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
  2. Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk
  1. pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
  2.  orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya
  3.  bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
  4. alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
  5. pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya
  6. lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.
C.    Ktiteria Memilih Sumber Belajar
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
(1) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal
(2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka
(3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;
(4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan
(5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.


D. Jenis – Jenis Sumber Belajar
Menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
·         Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
·         Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
·         Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
·         Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
·         Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal.

secara umum, sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1)      Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
2)      Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya;
3)      Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4)      Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
5)      Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya;
6)      Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
E.Pemanfaatan  sumber belajar
1.      Memilih Sumber Belajar
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
1.      Ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal;
2.       praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka;
3.       mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;
4.      fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan;
5.      sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di sekeliling kita (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar dan pembelajaran secara lebih optimal. Sumber belajar pada hakekatnya bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi yang sesuai dengan karakteristik anak. Untuk itu sangat beragam dan bervariasi baik dalam  hal kemampuan, sikap serta minatnya.
Belajar bagi anak usia dini tidak dirasakan sebagai beban tetapi menjadi bermain yang menyenangkan dan tidak membosankan. Sumber belajar dapat menjadikan pembelajaran berlangsung secara optimal dan efektif, apabila sang guru kreatif merancang pemanfaatan dari berbagai sumber belajar tersebut.
a.      pemanfaatannya
Pengertian pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seels and Richey, 1994:14). Menurut Clark, ada lima aspek pemanfaatan yaitu:
·         Media sebagai teknologi mesin;
·         Media sebagai tutor ;
·         Media sebagai pengubah perilaku ;
·         Media sebagai pemotivasi belajar ;
·         Media sebagai alat berpikir dan memecahkan masalah
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber Belajar terdiri dari
a.      Lingkungan social
Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka.
Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutny.
b.      lingkungan fisik (alam)
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya.Anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
E. Pengoptimalan Sumber Belajar
Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal dengan berbekal kreativitas,
Guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga.
            Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajar yang sangat berharga.
Belakangan ini di sekolah-sekolah tertentu mulai dikembangkan bentuk pembelajaran dengan menggunakan internet, sehingga siswa “dipaksa” untuk menyewa internet –yang memang ukuran Indonesia pada umumnya-, masih dianggap relatif mahal. Kenapa tidak disediakan dan dikelola saja oleh masing-masing sekolah? Mungkin dengan cara difasilitasi oleh sekolah hasilnya akan jauh lebih efektif dan efisien, dibandingkan harus melalui rental ke WarNet
SUMBER :

Anggaini Sudono. 1995. Alat Permainan Dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdikbud

Eliyawati, Cucu. 2008. Media Dan Sumber Belajar TK. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Hartati,Sri.2009. Media Pembelajaran AUD. Padang : FIP UNP

Tim Penyusun.2004. Belajar dan Pembelajaran. Padang :FIP UNP


0 Response to "SUMBER BELAJAR UNTUK AUD DAN PEMANFAATANNYA"

Post a Comment

Popular Posts

wdcfawqafwef